top of page

Siap Update Pendekatan Belajar, Guru-guru SMAMIX Ikuti Diseminasi Pembelajaran Mendalam

  • Writer: Dennis Nugroho, S.Pd., M.Pd.
    Dennis Nugroho, S.Pd., M.Pd.
  • Sep 9
  • 2 min read
Bapak Hasan Albana, S.Pd., Ibu Maghfiroh, S.Pd., dan Bapak Muhtarifin, S.Pd. lakukan Diseminasi Pembelajaran Mendalam (Aksara/Istimewa)
Bapak Hasan Albana, S.Pd., Ibu Maghfiroh, S.Pd., dan Bapak Muhtarifin, S.Pd. lakukan Diseminasi Pembelajaran Mendalam (Aksara/Istimewa)

Aksara – SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) berupaya memperbarui pendekatan pembelajaran dengan fokus pada Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Sebanyak tiga guru, Bapak Hasan Albana, S.Pd., Ibu Maghfiroh, S.Pd., dan Bapak Muhtarifin, S.Pd., lakukan diseminasi dengan merangkum secara singkat tujuh modul Pembelajaran Mendalam yang leh mereka ikuti untuk guru-guru SMAMIX.


Acara yang berlangsung di Ruang Guru pada hari Selasa (09/09/2025) ini bertujuan untuk mengimbaskan hasil pelatihan agar guru-guru SMAMAMIX melakukan update pendekatan lewat pembelajaran mendalam serta masuknya Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA).


Pola Pikir Bertumbuh sebagai Fondasi

Dalam presentasinya, Bapak Hasan Albana, S.Pd., menekankan pentingnya pola pikir bertumbuh (growth mindset) sebagai fondasi pembelajaran. Konsep ini mengajarkan bahwa kecerdasan dan keterampilan dapat dikembangkan melalui usaha dan kemauan untuk belajar. Pola pikir ini berbeda dengan pola pikir tetap (fixed mindset) yang cenderung menghindari tantangan.


"Kami ingin guru bisa mengenali pola pikir siswa. Keterbatasan bukan lagi menjadi penghalang, tetapi justru menjadi tantangan untuk berkembang," ujar Bapak Hasan.


Kerangka dan Prinsip Pembelajaran Mendalam

Ibu Maghfiroh, S.Pd., menjelaskan bahwa Pembelajaran Mendalam adalah pendekatan yang menekankan proses berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Kerangka kerja ini mencakup:

  • 8 Dimensi Profil Lulusan: Aspek penting yang harus dicapai siswa.

  • 3 Prinsip Pembelajaran: Berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

  • 3 Pengalaman Belajar: Memahami, mengaplikasikan, dan merefleksi.

  • 4 Kerangka Pembelajaran: Praktik pedagogis, kemitraan, lingkungan belajar, dan pemanfaatan digital.

"Semua ini kami lakukan demi menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya sekadar hafalan, tetapi juga membangun pemahaman yang mendalam dan relevan dengan kehidupan nyata," kata Ibu Maghfiroh.


Inkuiri Kolaboratif dan Asesmen

Bapak Muhtarifin, S.Pd., menyampaikan pentingnya inkuiri kolaboratif, yaitu kolaborasi yang berdasar pada data. Konsep ini menekankan perlunya guru, siswa, dan komunitas untuk berkolaborasi. Hal ini sejalan dengan salah satu kerangka pembelajaran mendalam, yaitu kemitraan.


"Kolaborasi adalah kunci. Kami tidak hanya berinteraksi dengan sesama guru dan siswa, tetapi juga dengan komunitas profesional. Ini tentang berbagi dan memberdayakan," tutur Bapak Muhtarifin.


Mengenai asesmen, dijelaskan tiga prinsip utama, yaitu berkeadilan, objektif, dan edukatif. Asesmen formatif dan sumatif juga dibahas. Menariknya, sekolah akan mulai menggunakan soal esai sebagai upaya untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh kecerdasan artifisial (KA).


Guru-guru didorong untuk menggunakan alat bantu AI, seperti Gemini, untuk membantu menyusun soal dan kisi-kisi. "Kami harus adaptif. Penggunaan esai adalah salah satu langkah kami untuk memastikan keaslian karya siswa. Teknologi seperti Gemini bisa membantu kami, tetapi kami tetap harus mengawasi hasilnya," ujarnya.


Waka Kurikulum SMAMIX ini juga berharap agar materi yang telah disampaikan dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Muhammadiyah 9. Penulis Dennis Nugroho (Guru)

Comments


bottom of page