Search Results
55 results found with an empty search
- Guru PKn SMAMIX Soal Bendera One Piece : Aspirasi dan Protes Rakyat Terhadap Pemerintahan
Bapak Hasan Albana, S.Pd., Guru PKn SMAMIX, Menanggapi Fenomena Masyarakat Mengibarkan Bendera One Piece (Aksara/Istimewa) AKSARA – Di tengah ramainya isu pengibaran bendera One Piece oleh masyarakat, Hasan Albana, S.Pd., Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX), turut memberikan tanggapan terkait fenomena ini. Dalam wawancara yang dilakukan pada Rabu (13/08/25), Bapak Hasan menyebut fenomena ini sebagai bentuk ekspresi dan protes masyarakat yang sah dalam negara demokratis. Fenomena yang viral di berbagai media sosial ini, merupakan reaksi publik terhadap kebijakan pemerintah yang dirasa merugikan. Ia berpendapat, pengibaran bendera simbolis ini menjadi cara efektif untuk menarik perhatian pemerintah ketika saluran aspirasi lain tidak dihiraukan. “Saya juga melihat secara langsung fenomena ini di Lamongan. Ini menjadi pusat perhatian pemerintah sehingga pemerintah itu notice , kenapa warga kok mengibarkan bendera One Piece , padahal seharusnya di Hari Kemerdekaan yang dikibarkan itu bendera Merah Putih” ungkap Bapak Hasan. Ekspresi Demokrasi yang Sah Menurut guru PKn SMAMIX ini tindakan tersebut merupakan hak warga negara untuk mengemukakan pendapat. Sebagai negara demokratis, pemerintah tidak seharusnya menutup diri dari masukan dan kritik rakyat. “Kita negara demokratis, di sini semua masyarakat itu punya kebebasan untuk berpendapat. Pemerintah itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi ketika ada kebijakan yang mana rakyatnya merasa tidak dihargai atau dirugikan, wajar saja masyarakat itu protes,” jelasnya. Mengenai legalitasnya, Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut sah-sah saja, dengan satu syarat penting. “Kalau dari saya pribadi, sah-sah saja asalkan tidak menggugurkan kewajiban masyarakat Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih,” tegasnya. Ia merujuk pada peraturan perundangan (UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) yang mewajibkan pengibaran bendera negara pada waktu-waktu tertentu, terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan. Bukan Ancaman, Tapi Butuh Jalan Tengah Bapak Hasan Albana menilai fenomena ini tidak dapat dikategorikan sebagai ancaman terhadap negara selama masih bersifat simbolis. Menurutnya, hal ini baru menjadi ancaman jika telah berkembang menjadi tindakan anarkis seperti demonstrasi yang merusak fasilitas umum atau bentrok dengan aparat. Meski demikian, ia mengakui adanya potensi konflik jika dilihat dari sudut pandang negatif. "Bisa saja ini menyinggung keluhuran dari bendera Indonesia itu sendiri. Golongan-golongan yang tidak terima itu bisa saja menjadi konflik yang pecah," tambahnya. Sebagai solusi, Bapak Hasan berharap pemerintah dapat merespons fenomena ini dengan baik dan membuka ruang dialog untuk menampung aspirasi masyarakat. Ia memperingatkan, jika aspirasi publik terus diabaikan, bukan tidak mungkin akan muncul fenomena-fenomena protes serupa di masa depan yang berpotensi memicu konflik yang lebih besar. Penulis Ahmad Arfu Razaq (12-2)
- Seru! Siswa Kelas XII SMAMIX Belajar Kimia Tentang Sifat Kolegatif Larutan melalui Praktikum Membuat Es Puter
Siswa Kelas XII Lakukan Praktikum Membuat Es Puter (Aksara/Istimewa) Aksara – SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) melaksanakan kegiatan praktikum kimia yang seru dan interaktif. Para siswa yang mengikuti praktikum kali ini diajak untuk memahami dan membuktikan konsep penurunan titik beku pada materi sifat koligatif larutan melalui pembuatan es puter secara langsung di Laboratorium IPA sekolah. Praktikum ini diikuti kelas XII 1 pada hari Senin (11/08/2025). Praktikum serupa juga berlanjut untuk kelas XII 2 dan XII 5 pada hari Rabu (13/08/2025). “Sifat koligatif larutan merupakan sifat yang tidak dipengaruhi oleh jenis zatnya, tetapi dipengaruhi oleh jumlah partikel zat atau konsentrasi dari zat terlarut itu sendiri” jels Ibu Aris Rohmawati, S.Pd., M.Pd., guru Kimia SMAMIX itu. Beliau menjelaskan bawah es puter dibuat dengan memasukkan campuran susu, gula, santan serta bahan perisa vanilla dan sedikit garam halus. Kemudian campuran tersebut dimasukkan ke dalam kaleng, lalu diputar sambil didinginkan dalam wadah yang berisi es batu yang dicampur garam kasar. “Garam berfungsi menurunkan titik beku es. Air sebagai pelarut universal itu titik bekunya di nol derajat, dan saat ditambah zat terlarut akan membeku di bawah nol derajat” tambahnya. Ibu Aris juga menyebutkan bahwa penerapan sifat koligatif larutan tidak hanya pada pembuatan es puter. Konsep ini juga ditemukan dalam pada cara kerja panci presto yang berkaitan dengan konsep penurunan tekanan uap dan penggunaan larutan garam ketika ingin membunuh lintah yang berkaitan dengan konsep tekanan osmosis. Kegiatan praktikum ini tidak hanya memahami materi secara teori, tetapi juga memberikan pembelajaran yang menyenangkan. Sangat excited karena pertama kali membuat es krim, dan sangat menyenangkan,” kata Ferdiansyah, siswa kelas XII 1. Hal serupa diungkapkan oleh Mutiara Indah Ardiana Putri, siswa kelas XII 1, bahwa kegiatan praktikum lebih memperdalam pemahaman materi. Menurutnya, ia jadi lebih paham ketika praktikum daripada sekadar teori di kelas. Kegiatan praktikum berlangsung selama dua jam pelajaran. Setelah es puter jadi, murid mencicipi hasil buatan mereka sambil mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Penulis Zumrotul Ina Ulfiati (Guru)
- Seru! Milad Ke-39 SMAMIX Dimeriahkan dengan Game Tradisional
Keseruan Acara SMAMIX Bernostalgia dengan Memainkan Permainan Tradisional (Aksara/Istimewa) Aksara – Dalam rangka Peringatan Milad ke-39 SMA Muhammadiyah 9 Sedayulawas (SMAMIX), Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) meriahkan acara tersebut dengan mengadakan game tradisional sebagai ajang perlombaan, Ahad (03/08/25). Setelah Festival kuliner yang diselenggarkan pada hari sebelumnya, di hari ke-2 ini bertajuk “SMAMIX bernostalgia” dikemas dengan berbagai Game tradisional menjadi puncak kegiatan dalam semarak milad ke–39. Game tradisional yang ada diantaranya, balap batok kelapa, kepruk kendil dan lari gapyak. Lomba – lomba yang membutuhkan kerja sama tim ini menuaikan keseruan dan kegembiraan pada siswa-siswi SMAMIX. “Kenapa PR IPM SMAMIX memilih Game tradisional?” Menurut Novita Adhi Lestari, Panitia Semarak SMAMIX, IPM ingin memperkenalkan dan memunculkan kembali eksistensi permainan tradisional kepada teman-teman generasi saat ini agar mengetahui bahwa ada berbagai jenis permainan tradisional yang menarik pada zamannya. “Karena zaman sekarang banyak anak muda yang tidak tahu menahu tentang permainan-permainan tradisional itu, maka kami ingin memperkenalkan game - game ini kepada teman-teman SMAMIX” tutur Novita. Dokumentasi SMAMIX Bernostalgia dengan Permainan Tradisional (Aksara/Istimewa) Perlombaan ini membuahkan gelak tawa meriah dari semua warga SMAMIX. Momen di lomba kepruk kendil menjadi menegangkan karena bisa saja kita memukul satu atau yang lain, kemudian di lomba lari gapyak pun kita harus menunjukan kekompakan tim, jika tidak, maka bisa-bisa jatuh mencium paving halaman sekolah. Keseruan-keseruan dalam permainan tradisional dinilai tidak akan didapatkan dalam game online sekalipun. Sebagai anak muda hendaknya melestarikan permainan-permainan tradisional ini sebelum permainan tradisional akan hilang tertelan zaman. Dengan mengadakan acara ini, PR IPM SMAMIX berharap dapat menjadi salah satu bagian dari Upaya melestarikan budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memelihara warisan budaya berupa permainan tradisional. Penulis Eldina Safha Putri Utama (10 -1)
- Menavigasi Lika-Liku Dunia Mahasiswa: Peta Jalan Menuju Jati Diri
Bapak Sa'id Al-Falahi, S.H.I, Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 9 Brondong (Aksara/Istimewa) Aksara - Gelar "mahasiswa" lebih dari sekadar status administrasi yang tersemat setelah lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Ia adalah gerbang menuju sebuah fase seorang individu ditempa untuk menemukan jati dirinya. Di sinilah seorang anak muda mulai benar-benar menyadari realitas kehidupan; belajar mengarungi samudra kemandirian, memahami betapa sulitnya berjuang sendiri, serta mulai memetakan kelebihan dan kekurangan yang tersembunyi dalam diri. Masa ini sering kali diiringi oleh bisikan penyesalan dari masa lalu, sebuah fenomena yang dalam bahasa Jawa dikenal sebagai "getun ngguri" . "Kenapa dulu aku begitu?" atau "Andai saja dulu aku tidak begitu," adalah pertanyaan-pertanyaan yang kerap menghantui, menandakan dimulainya proses refleksi diri yang mendalam. Dalam perjalanan yang penuh warna ini, setidaknya kita bisa melihat tiga model atau arketipe mahasiswa yang sering kita jumpai di kampus. Pertama, sang Mahasiswa Ideal (MI). Inilah potret dambaan banyak orang tua dan dosen. Sejak hari pertama menginjakkan kaki di kampus, ia sudah memiliki tujuan yang jelas. Disiplin, tekun belajar, dan fokus pada jalur akademiknya. Baginya, kuliah adalah amanah yang harus dituntaskan sesuai target, lulus dalam empat tahun, atau bahkan lebih cepat, tiga setengah tahun. Mereka adalah pemburu Cum Laude yang menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua. Kedua, sang Mahasiswa Abadi (MA). Berbeda 180 derajat, model mahasiswa ini menjalani kuliah sak énaké udelé dewe —mengalir begitu saja tanpa arah yang jelas. Lulus syukurlah, tidak lulus pun tak mengapa. Faktor utamanya sering kali adalah ketiadaan motivasi untuk menyelesaikan studi dan rasa nyaman (PW atau Posisi Wenak) dengan status sebagai mahasiswa yang memberinya kebebasan tanpa tuntutan orang dewasa. Ironisnya, tak jarang mereka adalah pribadi yang cerdas, namun terperangkap dalam kemalasan ( mager ) dan enggan beranjak maju. Tentu, ada pula faktor lain yang lebih kompleks seperti kendala kemampuan finansial, keterbatasan intelektual, atau bahkan sesuatu yang kita sebut "takdir". Ketiga, sang Mahasiswa di Persimpangan Jalan. Inilah model yang paling rentan sekaligus paling dinamis. Mereka adalah para pencari sejati yang berada di tengah persimpangan ideologi dan identitas. Karena pengaruh lingkungan, mereka bisa dengan mudah terserap ke dalam berbagai arus pemikiran atau kelompok: hari ini ia bisa menjadi seorang aktivis gerakan A, besok ia mendalami pemikiran kelompok B, lusa ia sudah berganti haluan ke organisasi C. Perubahan itu sendiri adalah keniscayaan dan bisa menjadi hal yang baik. Namun, ketika pencarian itu membuat kuliah menjadi terbengkalai dan tujuan utama terlupakan, ia menjadi sebuah masalah. Perubahan yang positif idealnya tetap berlabuh pada fondasi yang kokoh, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah yang sahih, serta menyeimbangkan antara dalil ( naqliyah ) dan nalar ilmiah ( aqliyah ). Lalu, Bagaimana Seharusnya Kita Bersikap? Kenali Jati Diri Anda. Langkah pertama dan paling fundamental adalah introspeksi. Siapa Anda? Apa tujuan Anda kuliah? Apa kekuatan dan kelemahan Anda? Memahami diri sendiri adalah titik awal untuk menentukan arah. Lakukan segala sesuatu berdasarkan ilmu, baik itu pedoman wahyu (Al-Qur'an dan Hadis) maupun ilmu pengetahuan umum. Keduanya adalah cahaya yang akan menerangi jalan. Belajar dari Pengalaman Senior. Jangan mengulangi kesalahan yang tidak perlu. Senior atau kakak tingkat adalah "peta hidup" yang telah lebih dulu melewati jalur yang akan Anda tempuh. Belajarlah dari keberhasilan dan kegagalan mereka. Cari Guru atau Mentor yang Lurus. Dalam kebingungan mencari arah, keberadaan seorang guru atau mentor yang bisa membimbing dan membantu Anda tetap di jalur yang benar. Warisi Kebaikan kepada Junior. Setelah Anda menemukan jalan, jangan simpan peta itu untuk diri sendiri. Bagikan pengalaman dan pengetahuan Anda kepada adik tingkat. Bimbing mereka agar perjalanannya lebih terarah dan tidak mengalami kesulitan yang sama seperti yang pernah Anda alami. Pada akhirnya, perjalanan setiap mahasiswa adalah sebuah upaya perbaikan diri dan lingkungan. Sebuah ikhtiar untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri, yang tidak hanya bermanfaat bagi pribadi, tetapi juga bagi orang lain. In uriidu illal ishlaaha Penulis Sa’id Al Falahi, S.H.I (Waka Kesiswaan SMAMIX)
- Antusiasme Tinggi, Peminat Ekskul Voli SMAMIX Meningkat di Tahun Ini
Ekstrakurikuler Memulai Aktifitas Latihan Perdana Selasa (12/08/2025) Sore (Aksara/Istimewa) Aksara - Lapangan SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) kembali ramai dengan semangat para peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) voli pada Selasa (12/08/25) sore. Kegiatan ini menjadi sorotan karena adanya peningkatan signifikan jumlah peserta, baik dari siswa laki-laki maupun perempuan, dari berbagai angkatan. Pembina ekskul voli, Dimas Candra Rahma Wiguna, S.Pd., mengungkapkan rasa terkejutnya melihat antusiasme yang begitu tinggi. "Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini peminatnya sangat banyak. Tidak hanya dari kelas 10 saja, tetapi juga dari kelas 11 dan 12 ikut bergabung" ujar bapak Dimas yang baru satu tahun membina ekskul tersebut. Ia menambahkan bahwa olahraga, khususnya voli saat ini telah menjadi tren di kalangan anak muda. Tingginya minat ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya olahraga. Bapak Dimas berharap para peserta didik yang tergabung dalam ekskul voli bisa konsisten dalam latihan. "Semoga anak-anak muda saat ini agar tetap selalu berproses dan jangan pernah menyerah. Kalian adalah calon-calon atlet di masa yang akan datang" pesannya penuh semangat. Lebih dari sekadar mengasah keterampilan, ia juga menekankan pentingnya nilai kebersamaan dan sportivitas yang dibangun melalui latihan rutin. "Semoga mereka selalu bersemangat dan tidak bosan dalam berlatih. Latihan ini tidak hanya mengasah skill , tapi juga menjalin kebersamaan dan sportivitas" pungkasnya. Penulis Sharul Shaputra (12-4)
- SMAMIX Tidak Ikut Sertakan Tim Gerak Jalan Putri Tahun Ini, Begini Klarifikasinya!
Dokumentasi Tim Gerak Jalan Putri Tahun Lalu (Aksara/Istimewa) Aksara – SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) memutuskan untuk tidak memberangkatkan tim gerak jalan putri pada lomba tingkat desa (14/08/2025) dan kecamatan (19/08/2025) mendatang. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan keamanan sebagai faktor utama. Kesepakatan tersebut dicapai dalam rapat internal peringatan Hari Ulang tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-80 yang diikuti seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMAMIX pada Sabtu (2/08/2025) lalu. Kepala SMAMIX, Bapak Fazlur Rohman, S.Pd.I, menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan berarti meniadakan secara permanen, melainkan tidak mengirimkan tim putri pada tahun ini demi melindungi siswi dari potensi kejadian yang tidak diinginkan. “Kami hanya ingin melindungi anak-anak perempuan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pernah terjadi pelecehan verbal maupun tindakan yang membuat kami khawatir,” ujarnya. Beliau juga menampik adanya faktor anggaran atau aturan lomba yang mempengaruhi keputusan ini. “Anggaran aman, aturan tidak ada masalah. Alasan kami murni soal keamanan dan kenyamanan anak-anak,” tambahnya. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Bapak Said Alfalahi, S.H.I, menyampaikan bahwa pengalaman tahun-tahun sebelumnya menjadi pelajaran penting. Beberapa siswi pernah mengalami pelecehan dalam bentuk verbal dan sentuhan fisik yang tidak pantas di tengah jalur lomba, khususnya di sekitar wilayah gebang dan hutan dekat KUD Minatani Sampurna. Beliau menambahkan, undangan lomba dari pihak desa dan kecamatan bersifat opsional, sehingga sekolah memiliki kebijakan sendiri untuk menentukan partisipasi. Tim gerak jalan putra tetap diberangkatkan karena dinilai aman. Terkait pro dan kontra di kalangan siswa, pihak sekolah mengaku memahami adanya kekecewaan. Namun, kepala sekolah menegaskan bahwa kenangan berharga bisa diciptakan melalui berbagai kegiatan positif lainnya. “Kenangan tidak hanya di gerak jalan. Bisa lewat prestasi akademik, lomba, atau kegiatan lain” kata Bapak Fazlur. Meski demikian, pihak sekolah membuka kemungkinan untuk mengikutsertakan tim putri di tahun mendatang jika hasil evaluasi menunjukkan lebih banyak sisi positif. Penulis Zahria Zukhruf Arrohman (12-3)
- Apel Pembukaan HW SMAMIX Sambut Kader Baru, Kenalkan Jenderal Sudirman sebagai Teladan
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qobilah SMA Muhammadiyah 9 Brondong Gelar Apel Perdana Penyambutan Kader Baru Kelas 10 (Aksara/Istimewa) Aksara - Ekstrakurikuler (Eksul) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) Qobilah SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) gelar Apel pembukaan sekaligus penyambutan kader baru kelas 10 pada Ahad (10/08/25) lalu di Halaman SMAMIX. Tak hanya kader kelas 10 saja, Apel tersebut dihadiri kader pandu kelas 11 dan kelas 12 yang telah meraih Pengkaderan Tingkat Taruna Melati 1 dan 2. Dalam rangka memperkenalkan dan memotivasi kader-kader pandu HWnya, Ramanda Dennis Nugroho S.Pd, M.Pd., pembina HW SMAMIX sekaligus bertindak sebagai pembina Apel menjelaskan bahwa HW merupakan kepanduan Islam pertama di Indonesia, bahkan kelahirannya lebih dahulu daripada saudaranya yaitu pramuka. “Dengan Informasi ini, kami harapkan anak-anakku yang masuk dalam lingkungan sekolah Muhammadiyah dan menjadi Masyarakat Muhammadiyah menumbuhkan rasa bangga, bahwa kehadiran HW sudah datang lebih dulu untuk berkontribusi dalam Pendidikan karakter di Indonesia hingga saat ini. Bahkan kelahiran HW pada saat itu sudah sanggup melahirkan Pahlawan Nasional yang sangat kita kenal” ungkap Ramanda Dennis. Dalam sambutannya, beliau menceritakan figur “Jendral Sudirman” pahlawan Nasional yang sangat terkenal ditelinga kader-kader pandu SMAMIX itu. “Jendral Sudirman itu orang Muhammadiyah, bahkan panglima hebat itu merupakan pandu HW di masa mudanya. Pendidikan Karakter dan Militansi yang dimilikinya mengantarkannya terlibat dalam organisasi Pembela Tanah Air (PETA) di masa penjajahan Jepang dan kemudian namanya diangkat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) ” tegasnya. Selanjutnya, Ramanda Dennis mengajak seluruh kader-kader pandunya memaknai semboyan Fastabiqul Khoirot . Secara terjemah Fastabiqul Khoirot berarti lomba-lomba dalam kebaikan. Beliau menyebutkan contoh-contoh ber fastabiqul khoirot agar bisa dilakukan oleh seluruh kader HW, seperti berlomba-lomba datang ke masjid lebih awal, berlomba-lomba menunaikan sholat sunnah , berlomba-lomba dalam bersedekah dan contoh-contoh positif yang lainnya. Dalam akhir sambutannya Ramanda Dennis berharap semua kader HW bisa siap berproses, beliau menekankan bahwasanya segala tempat yang bertujuan untuk pendidikan semuanya mengajarkan nilai-nilai yang baik salah satunya dengan aktif mengikuti kepanduan HW. Penulis Sharul Shaputra (12-4)
- Pesan Mendalam Ibu Dra. Zulfah: Disiplin Bukan Sekedar Aturan, Tapi Fondasi Sukses
Ibu Dra. Zulfah, Pembina Upacara Bendera Hari Senin (11/08/2025) (Aksara/Istimewa) Aksara - Disiplin, tanggung jawab, dan pembiasaan positif menjadi inti amanat pembina upacara yang disampaikan oleh Ibu Dra. Zulfah, Senin (11/08/2025) di SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX). Dalam pidatonya, beliau menekankan bahwa disiplin bukanlah sekadar aturan, tetapi sebuah kebiasaan yang harus dimulai dari hal-hal kecil. Di hadapan seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan, Ibu Zulfah mengajak para peserta didik untuk menjadikan disiplin sebagai pondasi dalam meraih kesuksesan. Beliau menyoroti beberapa contoh nyata, seperti pentingnya manajemen waktu yang baik untuk menghindari terlambat atau melewatkan ibadah sholat subuh. "Sebagai seorang hamba, tugas kita adalah beribadah. Mulailah dari yang bisa kita lakukan, seperti sholat," ujar Wali Kelas 12-1 itu. Beliau juga menyayangkan masih adanya siswa yang kurang disiplin dalam menjalankan ibadah, yang berakibat pada penurunan prestasi dan semangat belajar di kelas. Selanjutnya, beliau juga menyoroti pentingnya etika sosial di lingkungan sekolah, dengan mengajak siswa untuk menghindari perilaku perundungan ( bullying ) dan menggunakan panggilan yang tidak pantas. Beliau menekankan bahwa pergaulan yang baik dengan teman dan guru merupakan bagian dari pembiasaan positif yang harus dijaga. Guru Biologi SMAMIX ini juga berpesan kepada seluruh siswa untuk menghargai orang tua dan memanfaatkan kepercayaan orang tua untuk belajar dengan sungguh-sungguh. "Orang tua kalian telah berjuang luar biasa, jangan sia-siakan pengorbanan mereka dengan bermalas-malasan atau tidur di kelas," pungkasnya. Penulis Jihan Naifah Anggraeni (10-2)
- Inovasi Pembelajaran SMAMIX: Dari Handphone hingga Diskusi Aktif untuk Asah Pola Pikir Kritis
Dokumen Pribadi Bapak Dennis Nugroho (Aksara/Istimewa) Aksara – Di tengah tantangan pendidikan modern, SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) hadir dengan metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif. Metode ini tak hanya bertujuan menyampaikan materi, tapi juga mengasah pola pikir kritis siswa. Salah satu terobosan menarik adalah diperbolehkannya siswa menggunakan handphone selama jam pelajaran. Kebijakan ini digagas sebagai kontrak belajar oleh Bapak Dennis Nugroho, guru Informatika di SMAMIX saat pertemua pertama dengan siswa kelas 10-2, Rabu (30/07/2025) lalu. Menurutnya, penggunaan handphone bukan sekadar alat hiburan, melainkan instrumen untuk mencari informasi secara mandiri. "Tujuannya agar siswa bisa lebih mendalami materi yang disampaikan. Mereka bisa langsung riset, membandingkan data, dan menggali lebih dalam dari berbagai sumber," ujar Bapak Dennis. Pendekatan ini merupakan bagian dari metode interaktif, sebuah strategi yang secara aktif melibatkan siswa dalam proses belajar. Mereka tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga terlibat langsung melalui diskusi, tanya jawab, dan kegiatan kolaboratif lainnya. Beragam Metode untuk Hindari Kebosanan Selain metode interaktif, Bapak Dennis juga dikenal sering menggunakan beragam metode pembelajaran lain. Ia pernah menerapkan metode riset, demonstrasi, jigsaw , dan praktik. Keinginan terbesarnya adalah menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan dan mendorong siswa untuk selalu berpikir kritis. "Kalau metode, saya lebih sering ceramah, tapi pengennya yang interaktif," ungkapnya. Hal ini mencerminkan semangat para guru di SMAMIX untuk menyeimbangkan antara penyampaian materi yang padat dan partisipasi aktif siswa. Meski kurikulum menuntut banyak teori, para guru di SMAMIX berusaha menghindari metode ceramah yang monoton. Mereka secara rutin memberikan pertanyaan pemicu, mengajak siswa berdiskusi, dan menantang mereka untuk berpikir kritis. Tujuannya jelas, yaitu memicu daya pikir serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Melalui pendekatan ini, SMAMIX membuktikan bahwa inovasi dalam pembelajaran bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti penggunaan handphone yang bijak, hingga metode yang lebih interaktif. Hasilnya, proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, relevan, dan efektif dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di masa depan. Penulis Nurrun Syahrin Nadin (10-2)
- SMAMIX Borong Juara dalam Ajang Atletik Se-Kecamatan Brondong
Delegasi SMA Muhamamdiyah 9 Brondong (SMAMIX) dalam Lomba Atletik Pelajar Se-Brondong (Aksara/Istimewa) Aksara – SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) berhasil meraih prestasi gemilang dalam ajang lomba atletik tingkat pelajar se-Kecamatan Brondong yang dilaksanakan pada hari Selasa (09/08/25), di lapangan Tegalsari desa Sendangharjo, Brondong , Lamongan. Dari berbagai cabang atletik yang ada, delegasi SMAMIX berhasil menunjukkan performa terbaiknya dan meraih gelar juara, antara lain: 1. Almas fildzah (Juara 1 Lari 100 Meter Putri ) 2. Anindya Nisaurahman R ( Juara 2 Lari 100 Meter putri) 3. Muhammad Fairus Amrullah ( Juara 1 Lari 100 Meter Putra) 4. Khansa Dwi H ( Juara 1 Lari 800 Meter putri) 5. Dinda Rasyda Al-Fithri ( Juara 3 Lari 800 Meter putri) 6. Luqman Faid (Juara 3 lari 800 Meter putra) Bapak Dimas Candra Rahma Wiguna, S.Pd, pembina atletik sekaligus Guru Pendidikan Jasmani SMAMIX, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan atlet-atlet yang mewakili SMAMIX kali ini terletak pada latihan yang intensif dan persiapan matang . "Saya menyaring anak-anak yang berminat dalam cabang olahraga atletik, yang akhirnya memunculkan 8 anak yang menurut saya paling optimal untuk menjadi perwakilan. Kemudian saya mulai berfokus pada Latihan speed (kecepatan) dan endurance (Daya tahan)" ungkap Bapak Dimas. Sependapat dengan sang Pelatih, Almas Fildzah, juara 1 lari 100 meter putri juga mengungkapkan bahwa latian yang intensif dan persiapan yang matang menjadi kunci keberhasilan "Saya melakukan latihan yang rutin untuk meningkatkan kecepatan dan ketahanan saya, Alhamdulillah dapat memberikan performa terbaik" ungkap Almas. Dengan capaian terbaik pada event atketk kali ini, Bapak Dimas berharap capaian ini dapat menjadi motivasi bagi peserta didik agar mendapatkan prestasi yang lebih tinggi lagi dan menginspirasi peserta didik lain untuk meraih prestasi sesuai bakat yang dimiliki. Penulis Rahma Zalikha Khoirunnisa (12-5)
- Jelang Perlombaan, Atlet Memanah SMAMIX Mulai Tingkatkan Latihan
3 Atlet Memanah SMAMIX Berlatih untuk Komptetisi di Al-Maahira Malang (Aksara/Istimewa) Aksara – Atlet memanah dari SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX) mulai giatkan latihan untuk persiapan lomba memanah yang diperuntukkan khusus untuk Perempuan yang diadakan di Al-Maahira Malang pada Ahad (10/08/25) mendatang. Adapun perwakilan siswi SMAMIX diantaranya: Alma Tsabitah Al Zadah (X-2), Natasya Zifani Almaira (X-3), dan Aynina Afifah Zahra (X-1). Ketiga delegasi dari SMAMIX itu sangat antusias untuk mengikuti lomba memanah yang akan mereka ikuti, hal tersebut terlihat dari keseriusan mereka saat berlatih secara intens dibawah bimbingan Bapak Abdul Nafik Mahmud, S.Pd.I dan Bapak Zainal Abidin, SM. Setiap Sabtu, Ahad dan Kamis sepulang sekolah, mereka langsung menuju area Latihan memanah di tempat parkir sekolah sebelah selatan melatih diri agar dapat berkompetisi dengan performa yang maksimal. “Semoga dalam perlombaan ini semua peserta yang mewakili SMAMIX dapat meraih capaian terbaik sebagai juara” Kata Bapak Abdul Nafik Mahmud, pelatih ekstrakuriuler memanah. Selain itu, beliau juga berharap setelah usai perlombaan ini bisa berlanjut ditingkat yang lebih tinggi seperti di Kejuaraan Nasional (KEJURNAS), Festival Olah Raga Rekreasi Nasional (FORNAS), Olimpiade, Kopral Dua (KOPDA) dan di kejuaran-kejuaraan lainnya. Penulis Eldina Safha Putri Utama (10-1)
- Observasi Pemanfaatan Media, KKN STITM Paciran Adakan Lomba Konten Video Kreatif
KKN STIT Muhammadiyah Paciran Sosialisasikan Lomba “Super Kreativitas Media” (Aksara/Istimewa) Aksara – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Paciran sosialisasikan lomba “Super Kreativitas Media” yang menjadi salah satu program kerja selama menjalani masa KKN di Lingkungan SMA Muhammadiyah 9 Brondong (SMAMIX). Pada saat bersamaan dengan pelaksanaan Semarak Milad ke-39, Sabtu (02/08/2025) lalu, KKN dari STIT Paciran menyampaikan sosioalisasi tersebut melalui pengeras suara yang berpusat dengan kegiatan Festival Kuliner siswa SMAMIX di halaman sekolah. Wahyu Rofi’ Rasendriya, koordinator lomba Super Kreativitas Media, ketika ditemui oleh Tim Jurnalistik dan Media SMAMIX menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat seberapa jauh siswa SMAMIX memaksimalkan kreativitasnya dalam menggunakan media. “ Project ini merupakan langkah awal atau observasi kita untuk melihat sejauh mana kreativitas para siswa dalam penggunaan media” ungkap Kak Rofi’, sapaan akrabnya. Secara teknis, peserta lomba diambil dari perwakilan setiap stand Festival Kuliner untuk mengirimkan 1 Video. Kemudian, karya diposting di sosial media masing masing perwakilan kelas atau sosmed akun kelasnya kemudian di tag di akun @kknt05sumberrejeki. Kriteria penilaiannya adalah diambil kreativitas ide kontennya dan juga dilihat dari seberapa bagus pengambilan video dan editannya, dengan batas waktu pengumpulan karyanya adalah sampai event semarak milad SMA Muhammadiyah 9 Brondong selesai Dalam juaranya di ambil 1 terbaik dan akan mendapatkan piala penghargaan. Penulis Ahmad Arfu Razaq (12-2)